Source : http://www.alodokter.com/rematik
PENYAKIT REMATIK
Terdapat lebih dari 100 jenis rematik dan berikut ini adalah beberapa jenis rematik yang paling umum terjadi.
Rheumatoid
arthritis
Rheumatoid arthritis atau artritis
reumatoid adalah kondisi ketika kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan-jaringan
sendi. Akibatnya, sendi-sendi yang terserang akan mengalami peradangan dan
menimbulkan gejala seperti berikut:
- Sendi menjadi bengkak karena cairan yang menumpuk
- Terasa kaku, terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakkan
- Merah dan terasa panas
- Terasa sakit akibat peradangan yang aktif
Rheumatoid arthritis yang terus
berkembang bisa menyebabkan kerusakan dan perubahan bentuk permanen pada sendi.
Akibatnya pergerakan sendi mulai terbatas dan fungsi sendi bisa hilang
sepenuhnya.
Selain pada sendi, rheumatoid
arthritis juga bisa menyebabkan gejala-gejala lain, seperti kelelahan, demam, nyeri otot
dan nafsu makan yang berkurang. Rheumatoid arthritis juga bisa berkembang di
luar persendian tubuh dan menyerang organ lain seperti mata, kulit, ginjal dan
jantung.
Diagnosis rheumatoid arthritis akan
dilakukan dokter berdasarkan gejala, perubahan fisik pada sendi, dan
pemeriksaan medis seperti berikut:
- X-ray untuk memeriksa sendi dan tulang di sekitarnya.
- Tes darah untuk memeriksa jika tubuh benar sedang mengalami peradangan dan untuk memeriksa keberadaan faktor reumatoid yang muncul pada sebagian penderita rheumatoid arthritis.
- Ultrasound untuk melihat dalam sendi.
- MRI scan untuk meneliti sendi lebih lanjut dengan gambar yang lebih detail dan jelas.
Pada umumnya penyakit ini tidak bisa
disembuhkan sepenuhnya, tapi dengan pengobatan yang tepat, gejala serta
perkembangannya bisa membantu penderita tetap hidup produktif.
Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit
persendian yang menimbulkan rasa sakit dan terbatasnya pergerakan sendi, serta
seiring waktu bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan. Penyakit ini bisa
menjangkiti berbagai macam persendian, namun persendian yang paling sering
terkena dampaknya adalah jari, leher, kaki, pinggang, lutut, dan pinggul.
Penuaan atau bertambahnya usia merupakan faktor umum terjadinya osteoartritis.
Beberapa gejala osteoartritis yang memengaruhi persendian adalah sebagai
berikut:
- Persendian terasa sakit, terutama saat berjalan.
- Persendian menjadi tidak stabil, terasa kaku, dan membengkak.
- Jika disentuh, persendian akan terasa hangat.
Selain itu, osteoartritis juga dapat
menyebabkan melemahnya otot dan bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari,
seperti mengalami kesulitan untuk membungkuk, memakai pakaian, duduk, dan
bahkan menggenggam objek.
Diagnosis osteoartritis dilakukan
dengan pemeriksaan fisik dan tes medis. Dokter kemudian akan menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan seperti berikut:
- Tes darah untuk mengetahui jika ada penyebab lain terjadinya nyeri sendi.
- X-ray untuk melihat taji tulang di sekitar persendian.
- Analisis cairan persendian untuk memeriksa apakah nyeri yang muncul diakibatkan oleh infeksi atau kristal asam urat.
- MRI untuk melihat jaringan lunak, tulang dan tulang rawan secara lebih rinci.
Sindrom
Sjogren
Sindrom Sjogren adalah penyakit
sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang jaringan yang sehat dan menyebabkan
peradangan. Penyakit ini lebih sering diderita oleh wanita dibandingkan pria,
namun penyebab terjadinya sindrom Sjogren masih belum diketahui. Kondisi ini
bisa terjadi sendiri, tapi bisa juga muncul bersama dengan penyakit sistem
kekebalan tubuh lainnya, seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Di bawah ini
adalah beberapa gejala sindrom Sjogren:
- Kelenjar yang terdapat di dalam mulut tidak memproduksi air liur yang cukup sehingga membuat mulut terasa kering.
- Mata terasa perih dan teriritasi.
- Kelenjar parotid yaitu salah satu kelenjar air liur, mengalami pembengkakan.
- Kurangnya produksi air mata oleh kelenjar yang ada di dalam mata membuat mata terasa kering.
- Sariawan.
- Kesehatan gigi dan gusi yang terganggu.
Selain itu gejala sindrom Sjogren
yang lebih jarang terjadi adalah organ dalam yang terganggu dan persendian
terasa kaku serta sakit.
Sindrom Sjogren dapat didiagnosis
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes lanjutan seperti berikut:
- Tes darah untuk mengetahui apakah sindrom Sjogren sudah berdampak pada sistem kekebalan tubuh dengan cara memeriksa keberadaan antibodi anti-La dan anti-Ro.
- Tes Schirmer dan tear break-up time untuk memeriksa dan mengukur seberapa efektif kelenjar air mata dalam memproduksi air mata.
- Tes produksi rata-rata air liur untuk melihat apakah jumlah air liur yang diproduksi di bawah batas normal.
- Biopsi atau pemeriksaan sampel jaringan kecil dari bibir bagian dalam untuk memeriksa apakah ada sejenis sel darah putih yang disebut limfosit terdapat di dalam jaringan. Ini bisa menandakan sindrom Sjogren.
Lupus
Lupus juga merupakan penyakit yang
terkait dengan kekebalan tubuh manusia dan memiliki istilah medis systemic
lupus erythematosus atau disingkat SLE. Penyebab terjadinya lupus hingga
saat ini masih belum diketahui pasti.
Beberapa gejala lupus yang bisa
terjadi, antara lain rambut mengalami kerontokan, stroke, kejang, persendian
terasa kaku dan nyeri, letih, serta sensitif terhadap cahaya matahari. Selain
itu, masih ada beberapa gejala lupus yang mungkin dialami seperti di bawah ini.
- Lapisan jantung atau paru-paru mengalami peradangan dan menyebabkan dada terasa sakit.
- Organ dalam tubuh seperti ginjal akan ikut terpengaruh.
- Muncul ruam di sekitar pipi yang berbentuk seperti kupu-kupu.
- Munculnya fenomena Raynaud atau perubahan warna jari-jari tangan atau kaki saat terpapar cuaca dingin.
- Timbul kondisi gangguan darah seperti jumlah trombosit dan sel darah putih di bawah normal.
Gejala lupus yang dialami
masing-masing penderita bisa berbeda dan tidak menentu, hal itu yang membuat
lupus sulit untuk didiagnosis. Tapi ada beberapa tes darah yang dapat dilakukan
untuk membantu mendiagnosis lupus seperti tes laju endap darah, tes antibodi antinuclear,
dan tes pemeriksaan darah lengkap.
Selain itu, dokter mungkin juga akan
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan sampel urine dan pemeriksaan fungsi
ginjal dan hati. Pemeriksaan menggunakan echocardiogram dan X-ray
pada bagian dada akan disarankan oleh dokter jika jantung atau paru-paru diduga
sudah terjangkit lupus.
Ankylosing
spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah penyakit peradangan kronis yang menjangkiti tulang
belakang dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini lebih sering diderita oleh
remaja pria hingga usia 30 tahun. Berikut ini adalah beberapa gejala ankylosing
spondylitis:
- Punggung terasa kaku dan sakit saat berdiri dan istirahat.
- Rasa sakit mulai dari bawah ke atas tulang belakang.
- Usai beraktivitas atau melakukan kegiatan, rasa kaku dan sakit akan mereda.
- Bokong dan punggung bagian bawah terasa sakit yang timbul secara perlahan.
- Bagian tubuh di antara leher dan tulang belikat terasa nyeri.
Ada beberapa area tubuh yang paling
sering terkena dampak ankylosing spondylitis, yaitu persendian bahu,
ruas tulang belakang, tulang rawan antara tulang rusuk dan tulang dada,
persendian antara tulang panggul dan pangkal tulang belakang, serta ligamen dan
tendon di persendian tulang belakang dan di belakang tumit.
Tulang belakang akan menjadi makin
kaku dan sulit untuk membungkuk jika ankylosing spondylitis tidak segera
ditangani. Pemeriksaan fisik, X-ray dan MRI scan bisa dilakukan
untuk mendiagnosis ankylosing spondylitis.
Langkah
Perawatan Rematik
Perawatan rematik dilakukan dengan
mengendalikan penyakit dan meredakan gejala yang timbul dengan mengonsumsi obat
anti inflamasi non steroid dan analgesik. Obat yang mengandung steroid
digunakan hanya jika gejala atau penyakit yang diderita sudah parah.
Selain mengonsumsi obat-obatan, Anda
juga dapat melakukan hal-hal lain untuk meredakan penyakit rematik, seperti
mengurangi stres, berolahraga secara rutin, istirahat yang cukup, dan menjalani
pola diet yang seimbang.
Temui dokter spesialis reumatologi
jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas untuk mendapatkan
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar