Biografi Tuanku Tambusai
Nama kecil Tuanku Tambusai adalah Muhammad Saleh. Beliau anak pemuka agama di Kerajaan Tambusai dan teman perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Hal ini dibuktikan dengan kontribusinya membantu Imam Bonjol dalam Perang Paderi melawan Belanda di bagian Utara Sumatera Barat. Dalam kurun waktu 15 tahun, Tuanku Tambusai cukup merepotkan pasukan Belanda sehingga harus meminta bantuan pasukan dari Batavia. Berkat kecerdikannya, benteng Belanda Fort Amerongen dapat dihancurkan. Selain itu, beliau juga sering menyerang Pos militer Belanda di Tapanuli. Pada tahun 1835, beliau dan pasukannya berhasil mengepung Belanda di Rao dan Lubuk Sikaping.
Belanda memandang bahwa Tuanku Tambusai berperan penting dalam perlawanan yang terjadi. Karena merasa terancam, Belanda menyerang Dalu-Dalu, pusat pertahanan Tuanku Tambusai. Namun, usaha pasukan Belanda baru berhasil pada serangan yang kedua, yaitu pada tanggal 28 Desember 1838. Tuanku Tambusai akhirnya menyelamatkan diri ke Malaysia dan meninggal dunia pada usia 98 tahun. Makamnya berada di Rasah, Negeri Sam bilan, Malaysia.
- Tempat/Tgl. Lahir : Riau, 5 November 1784
- Tempat/Tgl. Wafat : Malaysia, 12 November 1882
- SK Presiden : Keppres No. 071/TK/1995, Tgl. 7 Agustus 1995
- Gelar : Pahlawan Nasional
Oleh Belanda, beliau diberi gelar “ De Padrische Tijger Van Rokan” yang berarti Harimau Paderi dari Rokan. Gelar ini diberikan karena Belanda mengakui kehebatan Tuanku Tambusai dalam memimpin pasukannya
hihihihii..
BalasHapusBrmanfaat
BalasHapus